Sabtu, 22 Februari 2020

Memaksa Cinta

Memaksa cinta

Kamu bisa saja meminta seseorang untuk membalas cinta yang telah kamu berikan, dan kemungkinan kamu akan mendapatkan nya.

Namun kamu juga harus sadar ,yang kamu dapatkan cinta yang murni darinya atau hanya sebatas belas kasihan?

Maka mencintailah tanpa ingin dibalas cintanya,
Menyayangi lah tanpa ingin dibalas sayangnya.


Sebab jika kamu memaksakan, kamu juga yang akan merasa terlalu oleh harapan-harapan mu.

Selamat menanam cinta yang tulus untuk setiap jiwa yang sudah Begitu tulus juga menemani perjalanan hidup ini.
"Jangan sia-siakan dia yang begitu mencintai mu".

In book Lost Direction

Minggu, 29 Desember 2019

Untuk Pembaca ;)

Semoga cepat pulih

Aku doakan disini untukmu yang sedang membaca ini ;)

Jangan lama lama terlelap dalam kesedihan yaa

Kamu harus paham, bahwa sembuh adalah pilihan yang harus kamu tempuh

Supaya kamu bisa bangkit dari keterpurukan

Dan bisa tersenyum menatap mentari seperti dulu
Yang tak ada beban
Yang tak ada kesedihan




Kamu ingin semua ini cepat selesai kan?

Tak ada salahnya kamu coba untuk pejamkan matamu
Dan bayangkan sesuatu yang indah, sebuah impian mu yang bisa membuatmu bahagia

Bayangkan saja sebuah senyum
Dari orang orang yang kamu cintai
Orang tuamu misalnya ? ;)

Sembuhlah, berbahagia lah
iya, kamu ;)

"Semoga yang sering tersakiti, Allah ganti dengan seseorang yang jauh lebih berarti, pun semoga yang sering dipermainkan, Allah berikan pengganti yang nyaman. Jangan pernah marah pada diri sendiri. Karena jika itu yang terjadi, maka tangismu tidak akan kunjung terhenti. Tanamkanlah kalimat ini hati-hati, yaitu Air matamu terlalu megah dan mewah, hanya demi sikap dia yang begitu receh". (Dalam buku '' Tentang Rasa Mengikhlaskan '')

Minggu, 03 November 2019

KANDANG KEHIDUPAN


KISAH KANCIL


Seekor kancil telah lama terkurung dalam sebuah kandang. Suatu hari ia berhasil keluar dari kandang yang mengurungnya tersebut. Dengan gembira ia berlari-lari dan melompat-lompat menikmati kebebasannya. Di perjalanan ia bertemu dengan seekor kancil lain. Namun ia keheranan kenapa kancil itu bisa berlari lebih kencang dan melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya.

Dengan penasaran ia menghampiri kancil itu, dan bertanya, “Mengapa kau bisa berlari lebih kencang dan melompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal kita tidak jauh berbeda dari usia ataupun bentuk tubuh?”
kancil itupun menjawabnya, “Dimanakah kau selama ini tinggal? Karena semua kancil yang hidup dialam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan”.Saat itu si kancil baru tersadar bahwa selama ini kandang itulah yang selama ini membuat lari dan lompatannya tidak cepat dan sejauh kancil lain yang hidup di alam bebas.

Kadang-kadang kita sebagai manusia tanpa sadar pernah juga mengalami hal yang sama dengan kancil. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan yang beruntun, perkataan teman, atau pendapat tetangga, seolah membuat kita terkurung dalam kandang semu yang membatasi semua kelebihan kita. Lebih sering kita mempercayai mentah-mentah apapun yang mereka voniskan kepada kita tanpa pernah berpikir benarkah kamu separah itu? Bahkan lebih buruk lagi, kita lebih memilih untuk mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri.

Tidakkah kamu pernah mempertanyakan kepada hati nurani bahwa kamu bisa “berlari kencang dan melompat lebih tinggi dan lebih jauh” kalau kamu mau menyingkirkan “kandang” itu? Tidakkah kamu ingin membebaskan diri agar kamu bisa mencapai sesuatu yang selama ini kamu anggap diluar batas kemampuan kamu?
Beruntung sebagai manusia kita dibekali Tuhan kemampuan untuk berjuang, tidak hanya menyerah begitu saja pada apa yang kita alami. Karena itu teman, teruslah berusaha mencapai apapun yang kamu ingin capai. Sakit memang, lelah memang, tetapi bila kamu sudah sampai kepuncak, semua pengorbanan itu pasti terbayar.

Kehidupan kamu akan lebih baik kalau hidup dengan cara hidup pilihan kamu. Bukan cara hidup yang seperti mereka pilihkan untuk kamu !

Oke itu !!!

Jumat, 26 Juli 2019

Makna Manusia Selain Kita

"zi, kalo besok kita lulus, kemudian apa ?"

Seorang sahabat bertanya kala aku tengah mengerjakan tugas akhirku malam itu.
pertanyaannya menghentikan pekerjaanku dan membuat ku berfikir sejenak.

"Ya lulus, cari kerja kemudian jadi robot sepenuhnya"
Ucapku seraya mengedikkan bahu setengah acuh. "memang maunya bagaimana lagi?"

"Bukan itu , maksudku kita . kalau kita lulus, lalu akan jadi apa kita?
empat tahun bersama, dari awal sampai akhirnya nanti akan wisuda, kemudian kamu
akan kembali kerumah untuk cari kerja, sementara aku akan tetap tinggal disini
tanpa kamu dan beberapa teman kita lainnya. lalu empat tahun belakangan itu akan
jadi apa ? sekedar kenangan saja kah ? pernah berfikir sampai sana kah kamu zi ?"

Aku terhenyak ,mengerti betul maksud sahabatku satu ini.
setelah satu fase dalam hidup usai, kita kerap kali berjalan menuju fase
selanjutnya tanpa pernah menoleh kembali kebelakang, kemudian melupakan banyaknya
naik turun yang telah mendewasakan kita di fase sebelumnya.

Lalu, setelah ini apa ?

Sejujurnya akupun tak tahu.
Yang aku tahu, aku bersyukur dengan semua warna yang mereka tinggalkan di hidupku.


Pernah nggak berfikir tentang kemungkinan perihal akan jadi apa kita semua tanpa
banyaknya manusia yang ada di di hidup kita? Seperti kemungkinan tentang
bagaimana jika kita tidak pernah mengenal salah satunya di hidup ini ? atau
kemungkinan tentang bagaimana jika seharusnya ada seseorang lainnya yang kita
kenal namun tak pernah bisa kita kenal karena kita telah memilih sebuah pilihan
lain di satu titik kehidupan ?
Rasanya mempertanyakan perihal kemungkinan memang tak akan pernah ada habisnya.

Dan rasanya yang bisa kita lakukan sekarang hanyalah menggenggam apa yang kita
punya saat ini dan mengapresiasi keberadaan mereka semampu yang kita bisa. Karena
memang nyatanya, manusia datang dan pergi di hidup ini. Tapi setidaknya kita
sudah berusaha membuat mereka tetap didalamnya. Seperti sahabat lama yang kini
hanya jadi sekedarnya penonton di story instagram. Seperti mantan kekasih yang
dulunya pernah sedekat nadi sebelum akhirnya jadi sejauh matahari. Seperti seorang
kakak yang kini semakin jauh rasanya setelah pernikahannya dan kepergiannya dari
rumah. Percayalah, akan selalu ada fase itu pada akhirnya. mau tak mau, suka tak
suka.

Jadi, sudahkah kalian hubungi sahabat, pasangan, atau keluarga kalian hari ini ?



Jumat, 19 Juli 2019

Kebaikan Sederhana

Nyatanya kita kerap lupa mengapresiasi kebaikan sederhana di sekitar kita .
Tak jarang lupa dan kemudian menyia-nyiakannya .
coba tanyakan lagi ke diri sendiri , sudahkah kita berterima-kasih untuk kebaikan sederhana di hari ini ?


Sebagai manusia kita semua tahu fakta bahwa manusia kerap lebih sering menghargai apa yang sudah tak lagi mereka miliki. Iya, kerap kali lupa perihal apa yang masih mereka punya. Kerap lagi lupa sampai akhirnya tak lagi ada, baru setelahnya menyesal atas apa yang dulunya sempat ada dalam genggaman mereka.

Human nature, katanya. Sesuatu yang sudah menjadi bagian dari diri kita, yang membuat kita terlena atas dunia. Kita pikir, kita memiliki semua waktu yang ada di dunia ini. Kita pikir, kita akan terus memiliki mereka. Tapi lagi-lagi kita pun lupa bahwa kita bukanlah satu-satunya. Spesial, katanya? Tapi tidak, waktu akan terus bergulir dan kita semua punya masa. Dan suatu hari nanti, masa kita akan habis dihidup mereka dan kita semua akan tergantikan juga pada akhirnya.
Dan tentu saja kita tidak ingin hal itu terjadi secepatnya bukan?

Ayo tanyakan lagi kepada diri sendiri, kebaikan sederhana apa yang telah kalian terima hari ini ?
Sudahkah kalian mengapresiasi kebaikan sederhana itu dan berterimakasih karenanya ?

"Berkat adalah mereka yang memberi tanpa mengingat, dan mengambil tanpa melupakan".
Elizabeth Bibesco.